5 Perilaku Manusia yang Ternyata Tidak Disukai Anjing
Banyak orang menganggap anjing sebagai sahabat terbaik manusia. Tapi meski begitu, bukan berarti semua hal yang dilakukan manusia disukai oleh hewan berbulu ini. Sama seperti manusia, anjing juga punya perasaan dan preferensi. Ada lho, beberapa perilaku manusia yang diam-diam mereka tidak suka, bahkan bisa membuat mereka stres atau takut.
5 Perilaku Manusia yang Ternyata Tidak Disukai Anjing
Kalau kamu punya anjing di rumah, yuk kenali lima perilaku manusia yang sebenarnya tidak disukai oleh anjing. Siapa tahu, tanpa sadar kamu pernah melakukannya!
1. Berteriak atau Mengeluarkan Suara Keras
Anjing memang punya pendengaran yang sangat tajam, bahkan bisa mendengar suara yang tidak ditangkap oleh telinga manusia. Maka dari itu, ketika kamu berteriak atau membuat suara keras—baik karena marah atau sekadar iseng—anjing bisa merasa ketakutan.
Suara keras bisa diasosiasikan sebagai ancaman oleh anjing. Mereka mungkin akan menggonggong, melarikan diri, atau menunjukkan tanda stres seperti menjilati kaki secara berlebihan atau menggigit benda di sekitarnya. Jadi, usahakan untuk berbicara dengan suara lembut saat berinteraksi dengan anjingmu.
2. Menatap Langsung ke Mata
Menatap mata seseorang bisa dianggap sopan atau tanda percaya diri dalam budaya manusia. Tapi bagi anjing, tatapan langsung dan intens ke mata bisa berarti tantangan atau bentuk dominasi. Apalagi jika dilakukan oleh orang asing.
Anjing bisa merasa tidak nyaman atau bahkan agresif jika merasa “ditantang.” Kalau kamu ingin membangun hubungan baik dengan anjing, sebaiknya hindari menatap matanya secara langsung terlalu lama, terutama di awal perkenalan.
3. Memeluk Terlalu Erat
Memeluk adalah ekspresi kasih sayang yang umum di kalangan manusia. Tapi sayangnya, sebagian besar anjing tidak menikmati pelukan, terutama jika terlalu erat. Anjing bisa merasa terkekang dan kehilangan kontrol atas situasi, yang bisa membuat mereka merasa stres atau gelisah.
Beberapa anjing memang bisa terbiasa dengan pelukan, terutama jika sudah dilatih sejak kecil. Namun tetap penting untuk memperhatikan bahasa tubuh mereka. Jika mereka terlihat tidak nyaman, sebaiknya hentikan dan beri ruang.
4. Mengabaikan Mereka Terlalu Lama
Anjing adalah makhluk sosial. Mereka butuh interaksi, perhatian, dan rasa memiliki. Ketika kamu terlalu sibuk dengan ponsel atau aktivitas lain dan lupa bermain atau menyapa anjingmu, mereka bisa merasa kesepian dan terabaikan.
Rasa kesepian yang berlangsung lama bisa memicu perilaku negatif, seperti menggonggong terus-menerus, mengacak-acak rumah, atau bahkan mengalami gangguan kecemasan. Maka dari itu, pastikan kamu meluangkan waktu berkualitas untuk bermain dan berinteraksi dengan anjing kesayanganmu.
5. Mengubah Rutinitas Secara Mendadak
Anjing suka rutinitas. Mereka merasa aman ketika segala sesuatu berjalan sesuai jadwal—mulai dari waktu makan, jalan-jalan, hingga jam tidur. Perubahan yang mendadak dan tidak konsisten bisa membuat mereka bingung dan cemas.
Jika biasanya kamu mengajak jalan pagi lalu tiba-tiba tidak melakukannya selama beberapa hari
Kesimpulan
Memahami bahasa tubuh dan emosi anjing bisa membantu kita menjadi pemilik yang lebih baik. Dengan mengetahui perilaku apa saja yang membuat mereka tidak nyaman, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menyenangkan bagi hewan peliharaan kesayangan. Ingat, mereka mungkin tidak bisa berbicara dengan kata-kata, tapi selalu “berbicara” lewat gerak tubuh dan ekspresi mereka.
Jika kamu sayang anjingmu, yuk lebih peka terhadap perilaku kita sendiri!